Kamis, 29 November 2012

Asuransi Untuk yang Masih Single....


Berstatus lajang atau belum menikah dan memiliki penghasilan adalah kondisi umum pada rentang usia 20–35 tahun. Pada rentang usia tersebut, setelah selesai sekolah atau kuliah biasanya mulai bekerja, mendapatkan penghasilan dan lama-kelamaan mengumpulkan kekayaan. Risiko yang paling sering dihadapi pada fase tersebut biasanya sakit yang membutuhkan rawat inap.
Ada juga risiko lain seperti kecelakaan, kebakaran aset tidak lancar misalnya rumah, kehilangan aset karena pencurian, kerusakan kendaraan akibat kecelakaan atau bencana alam, dan lain sebagainya. Maka seseorang yang status lajang pun mau tidak mau diharapkan bijak mengelola risiko tersebut dengan cara memiliki berbagai proteksi sesuai kebutuhannya. 
Ada berbagai macam asuransi, diantaranya asuransi jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan. Selain itu, terdapat pula proteksi atas properti apabila telah memilikinya.

Sebagai seseorang yang masih lajang, inilah proteksi dalam bentuk asuransi yang bisa dipilih.

1. Asuransi Jiwa
Jika masih single dan tidak memiliki tanggungan, asuransi jiwa tidak menjadi prioritas.Seseorang membutuhkan asuransi jiwa apabila ia memiliki penghasilan dan juga tanggungan. Hal ini dikarenakan konsep dari asuransi jiwa adalah menggantikan penghasilan yang hilang akibat kematian orang tersebut. Dengan kata lain, asuransi jiwa bermanfaat bagi mereka yang selama ini hidup dari penghasilan kita sehingga masih bisa melanjutkan hidup saat kita telah tiada.

2. Asuransi Kesehatan
Proteksi ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan biaya rumah sakit atau biaya ke dokter. Minimal proteksi kesehatan yang perlu dimiliki adalah untuk menanggung biaya rawat inap rumah sakit. Untuk seseorang yang bekerja di perusahaan, biasanya proteksi kesehatan ini didapatkan dari fasilitas kantor sehingga asuransi kesehatan pribadi digunakan sebagai tambahan jika manfaat yang didapat belum memadai. Akan tetapi, jika tidak di-cover oleh kantor, kebutuhan akan asuransi kesehatan menjadi prioritas.

3. Asuransi Penyakit Kritis
Kita semua suka berpikir "tak mungkin terjadi pada diri saya". Tapi berdasarkan statistik menunjukkan bahwa penyakit kritis itu sangat nyata. Stroke, kanker, jantung adalah contoh dari penyakit kritis. Timbulnya penyakit tersebut disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Di kota besar gaya hidup sibuk sudah menjadi trend sehingga mengakibatkan stres. Tidak cukup tidur karena deadline pekerjaan menimbulkan perasaan lelah dan menurunkan stamina. Ditambah kurang olah laga. Terkena penyakit kritis sangat berdampak pada kestabilan kondisi financial individu. Jika memiliki asuransi, maka asuransi akan memberikan sejumlah dana saat kita membutuhkan biaya besar untuk pengobatan.

4. Asuransi Kecelakaan
Proteksi ini memberikan manfaat uang pertanggungan jika terjadi kondisi cacat akibat kecelakaan sehingga tidak lagi bisa bekerja. Asuransi kecelakaan sangat dianjurkan bagi para single yang memiliki risiko pekerjaan yang rentan terhadap terjadinya kecelakaan sampai mengakibatkan kondisi cacat. Selain risiko pekerjaan tersebut, kegiatan rutin yang memiliki risiko kecelakaan misalnya sering berkendara dan traveling juga menjadi pertimbangan dalam mengambil asuransi kecelakaan.

5. Asuransi Properti
Proteksi ini dibutuhkan oleh para lajang yang telah memiliki aset berupa properti untuk melindungi properti beserta isinya dari risiko kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat, dan lainnya. Sangat disarankan untuk mengambil asuransi ini atas nilai fisik dari seluruh aset properti yang dimiliki.

So, single, selamat memilih proteksi sesuai kebutuhan!